Kamis, 10 Oktober 2013

Manfaat Menangis Untuk diri Kita

  
Manfaat Menangis untuk Kesehatan - Menangis adalah suatu luapan emosi yang memuncak. mata lalu menjadi merah serta membengkak setelahnya. tetapi, di balik penampilan jelek serta pemicunya ada keuntungan dari keluarnya air mata. barangkali selama ini anda tidak menyadarinya. mau tahu apa saja dampak dari menangis ? ini lima daftarnya.

1. Membunuh Bakteri
Tidak perlu obat tetes mata, air mata bisa berperan sebagai antibakteri. air mata memiliki kandungan zat lisozom. zat tersebut dapat membunuh lebih kurang 90 sampai 95 % bakteri yang tertinggal di daerah mata anda. 
2. Membantu Penglihatan
Air mata nyatanya dapat membantu penglihatan manusia. mata yang basah waktu menangis, pertanda bahwa anda terhindar dari dehidrasi membran. situasi dehidrasi ini bisa menyebabkan penglihatan jadi buram.
3. Mengeluarkan Racun
seorang biochemist, william frey sudah melaksanakan barbagai studi mengenai air mata. ia mendapatkan bahwa air mata keluar dikarenakan perasaan emosi di anggap sebagai sebuah racun. menurut dia, air mata membawa keluar racun dalam tubuh serta setelah menangis seseorang dapat merasa lebih baik.
4. Menciptakan Perasaan Nyaman
Hal ini tentu dirasakan oleh seluruh orang. meskipun menangis bikin mata anda bengkak, tetapi sesudah menangis tentu dapat muncul perasaan lega. hal ini dikarenakan sistem limbic, otak serta jantung anda dapat kembali normal serta memunculkan perasaan lebih baik dan tenang.
5. Mengurangi Rasa Stres
Mengapa menangis bisa kurangi stres ? waktu menangis karena stres, tubuh melepas hormon leucine-enkaphalin endorphin serta proclactin. hormon tersebut sanggup mengurangi level stres. dapat dikatakan juga bila menangis bisa mencegah penyakit yang dikarenakan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
sumber : link

Cinta tak di Restui Orang Tua

Pada saat kita memiliki hubungan dengan seorang temen dekat kita, ada banyak alasan di balik nya. Ada yang hanya sebagai status, menjadikan nya teman dalam segala hal, untuk berbagi, atau pun teman pilihan untuk berkomitmen lebih jauh untuk menjadi temen seumur hidup kita. Untuk menjadikan nya milik kita seutuh nya ada banyak hal yang harus kita lalui, dari sudut pandang ku, saat ini cinta itu tak berjalan dengan mulus, ada banyak persimpangan di depan, lobang kecil, gundukan tanah dan berbagai halang rintang lainnya. salah satu nya bisa jadi kisah "Cinta tak di Restui Orang tua".

Tak direstui orang tua, pasti ada alasan di balik mengapa sampai tak direstui, karena menurut orang tua kita pilihan nya bisa jadi lah yang terbaik menurutnya buat kita, dan sesuatu yang kita pilih belum tentu bener di mata nya, kurang lebih nya orang itu kan pasti ada ya ...
Jadi bagaimana kita harus menyikapi nya .. kita bisa saja melakukan evaluasi pada hubungan kita dengan pasangan  antara lain :


Cek Motivasi Hubungan Cinta ini
Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengetahui dulu motivasi apa yang menyebabkan kita memilih dia menjadi pacar kita? Apa tujuan dari hubungan yang kita jalin. Apakah tujuan kita memilih dia itu hanya untuk sekedar gila-gilaan, biar lebih dipandang sebagai ce/co gaul, atau mungkin ada motivasi lain yang lebih tinggi, misal karena kita menginginkan dia jadi istri/suami kita? Dengan mengetahui motivasi sebenarnya dari sebuah hubungan, kita bakal lebih mengetahui apakah kita emang benar-benar cinta sama dia? atau justru cinta yang kita rasakan ini cuma sekedar perasaan kagum sesaat saja? Atau malah yang parah lagi bila kita memilih dia, cuma ingin teman-teman kita memandang kita hebat karena bisa mendapatkan dia, yang notabene ce/co idaman?
Nah, bila kita telah mengetahui apa sebenarnya motivasi dari hubungan cinta kita, dijamin kita bakal lebih mudah untuk menghadapi ketidaksetujuan dari orang tua kita.

Apakah ini Benar-Benar Cinta?
Sekali lagi, tanya pada diri kita sendiri, apakah yang kita rasakan ini adalah benar-benar cinta? Apakah emang kita benar-benar sayang sama dia? Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita akan selalu memandang semua hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Dengan kekuatan cinta, kita bisa lebih bersemangat, apa yang tadinya terasa tidak mungkin menjadi mungkin.
Tapi ketika tiba-tiba orang tua tidak setuju dengan hubungan kita, maka akan dengan mudahnya kita menyalahkan mereka, dan menganggap mereka tidak mengerti dengan perasaan yang kita alami.

Apa Motivasi dari ketidaksetujuan Orang Tua
Langkah berikutnya adalah mengetahui apa motivasi dibalik ketidaksetujuan orang tua atas hubungan cinta kita. Cari tahu latar belakang dari kehidupan orang tua kita dan kemudian kita bandingkan dengan latar belakang dari pacar kita, karena biasanya perbedaan latar belakang seringkali menjadi penyebab utama dari ketidaksetujuan orang tua. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan orang tua tidak merestui hubungan kita, dan itu semua harus kita cari tahu apa motivasi dari alasan-alasan tersebut.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Salah
Orang tua juga manusia, tidak selamanya mereka selalu benar. Bila ternyata ketidaksetujuan mereka lebih dilatar belakangi karena masalah racis (perbedaan suku, warna kulit dst), kelas sosial, atau bahkan perbedaan pekerjaan (misal dia kurang mapan dibandingkan dengan kita). Bila itu semua yang menjadi alasan, maka sudah selayaknya kita berjuang mempertahankan hubungan cinta kita dan tidak begitu saja menyerah dan setuju dengan ketidaksetujuan orang tua kita.
Orang tua mungkin merasa khawatir bila ternyata hubungan cinta kita justru akan membuat kita sengsara, atau membuat kita dikucilkan dari pergaulan masyarakat. Dan terkadang orang tua mempergunakan “aturan” atau “tata sosial” zaman dulu, yang terkadang kurang relevan dengan keadaan zaman sekarang.
Bila ternyata semua ini yang menjadi penyebab ketidaksetujuan orang tua kita, maka sudah sewajarnya kita bisa memberikan argumen yang tepat pada mereka untuk mempertahankan hubungan cinta kita. Bagaimanapun ketidaksetujuan yang disebabkan karena masalah rasis, kelas sosial sangat tidak bisa dibenarkan, meskipun itu semua datang dari orang tua kita sendiri.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Benar
Tidak ada yang lebih mengenal kita, selain orang tua kita. Bahkan orang tua lebih tahu dan mengerti pada diri kita dibandingkan kita sendiri. Dan mungkin saja, karena kita sedang dibutakan oleh yang namanya cinta, hingga apa yang dilihat sebagai sisi buruk oleh orang tua kita justru kita tidak bisa menyadarinya. Yang kita lihat hanya sisi baik dan pandangan bahwa cinta itu selalu indah.
Kita harus ingat, orang tua sangat menyayangi kita dan mereka menginginkan supaya kita bisa bahagia dalam hidup ini. Jadi ketika mereka melihat sesuatu yang tidak beres dan merugikan, dalam hubungan cinta kita, tentu saja mereka bakal dengan tegas menolak dan tidak merestui hubungan kita.
Jika orang kita ternyata pernah mendengar bahkan tahu bahwa pacar kita tersebut punya perilaku yang buruk, dan mereka mengkhawatirkan kita bakal dilukai oleh pacar kita, tentu ada baiknya bila kita mencoba mendengarkan mereka, karena mungkin saja mereka ada benarnya.
Jika kita mulai berlaku liar, dan hidup kita mulai kacau, (misal kita mulai mempergunakan obat-obatan terlarang, minuman keras) karena pengaruh pacar kita, orang tua sudah pasti sangat tidak setuju dengan hubungan kita. Dan orang tua juga bakal tidak merestui, bila ternyata selama menjalin hubungan cinta, prestasi kuliah kita mulai menurun, atau kita mulai kehilangan sahabat dan teman kita. Sudah waktunya kita mendengarkan orang tua dan menghentikan hubungan cinta kita. Bagaimanapun, sebuah hubungan cinta yang terlalu banyak mengorbankan dan merugikan kehidupan pribadi kita, sudah merupakan sesuatu yang tidak menyehatkan bagi kelangsungan hidup kita.

Menemukan Jalan Keluar
Seperti dikatakan di awal tadi, cinta itu indah dan bisa membuat hidup lebih bersemangat dan lebih baik. Bila ternyata cinta yang kita jalani sekarang ini memang benar-benar membuat hidup kita lebih baik, lebih nyaman, dan pacar kita benar-benar sayang sama kita dan memberikan efek positif pada kehidupan kita, sudah sewajarnya kita mempertahankan hubungan cinta ini, meskipun orang tua tidak setuju.
Tapi ketika hubungan cinta dirasakan mulai “membahayakan” kehidupan pribadi kita, ada baiknya kita berpikir ulang, apakah perlu kita mempertahankan cinta ini? Perlu diingat baik-baik, kita tidak harus kehilangan hidup kita hanya karena kita jatuh cinta dan membina sebuah hubungan. Keluarga, teman dan kuliah atau sekolah kita, masih sangat penting bagi kehidupan kita. Membina sebuah hubungan cinta, tidak berarti bahwa kita mesti kehilangan itu semua. Bila kita mulai merasakan bahwa kita mulai kehilangan hidup kita, sudah waktunya kita berpikir untuk mengakhiri hubungan cinta ini.
Orang tua selalu mengharapkan yang terbaik buat kita, hadapilah ketidaksetujuan orang tua dengan kepala dingin dan sikap yang kooperatif. Boleh jadi mereka tidak suka dengan pacar kita, tapi suatu hari nanti mereka pasti akan bisa menerima hubungan cinta kita, bila kita mampu membuktikan bahwa apa yang kita lakukan bisa membuat kehidupan kita lebih baik dan lebih indah untuk dijalani.
 sumber : link

Rabu, 09 Oktober 2013

7 Tipe Teman Saat kamu Kuliah

KULIAH ... semua anak-anak Indonesia pastinya menginginkan yang nama nya melanjut kan pendidikan nya setinggi mungkin, bisa dari S1,S2, S3 sampe dapet gelar "guru besar " atau yang sering di bilang Profesor (amin). Namun pada saat kita sedang menjalan kan proses pendidikan di bangku perkuliahan dan di cap sebagai Maha nya siswa ada banyak cobaan dan ujian nya dari ujian tengah semester, ujian akir semester, sampai ujian perasaan. :p
Salah satu nya dapat dilihat dan dirasakan, yakni dalam hubungan sosial kita terhadap teman sekelas, interaksi, dan komunikasi sangat di perlukan dalam masa perkuliahan tersebut. Informasi sangat lah penting, jika ketinggalan informasi satu saja kita bisa ketinggalan lumayan jauh dari yang lain nya. 


Manusia adalah makhluk sosial. Itulah sebabnya kita membutuhkan orang lain demi kelangsungan hidup kita termasuk teman. Teman tidak hanya berguna saat susah atau mendampingimu ketika sendirian di kampus, tetapi juga berguna banget sebagai jaringan kamu ke depannya. Jika kamu termasuk orang yang kurang bergaul atau non-sosialis, sebaiknya kamu harus berpikir ulang sebab kamu akan menyesal di kemudian hari lantaran hanya memiliki segelintir teman.
Namun, kamu harus hati-hati dalam memilih teman sebab jika kamu salah pilih teman maka kamu cenderung akan melakukan kesalahan. Lalu teman-teman seperti apakah yang patut kamu punya?

1.   Teman Lawan Jenis Yang Bukan Pacar
Punya teman lawan jenis memang asik banget. Kamu bisa berbagi pengetahuan dan berspektif dari sudut pandang yang berbeda. Sehingga akan memperluas wawasan kamu dalam memandang suatu hal dengan cara yang berbeda
2.   Teman Hang Out
Ketika memilih teman untuk bersosial seperti hang out di café atau sekedar makan di restoran, pastikan bahwa temanmu tersebut bukan tipe orang yang suka pergi ke tempat club atau semacamnya. Ingat, pengaruh teman sangat kuat jadi kamu harus hati-hati dalam memilih. Mempunyai teman seperti ini juga penting, sebab ketika kamu kuliah pastinya otak kamu terus-terusan dipaksa buat mikir. Sehingga otak kamu juga butuh refreshing, nah orang-orang seperti inilah yang tepat kamu pilih. Namun jangan berlebihan. Terlalu banyak hang out akan mengganggu konsentrasi kuliahmu dan kantongmu tentunya
 3.   Teman Belajar
Jika tadi adalah teman buat refreshing atau semacamnya, nah kali ini merupakan teman buat menambah ilmu dan wawasan kamu mengenai mata kuliah dan tugas-tugas yang diberikan dosen. Ini penting, kamu perlu banget berteman dengan orang yang kamu anggap lebih rajin belajarnya, lebih kritis terhadap materi kuliah, dan orang rajin mengerjai tugas. Percaya atau enggak, temanmu itu akan mempengaruhi nilai IPK mu. Sebab, yang namanya teman akan saling mengingatkan. Hal itu bisa berarti kamu punya “alarm” pengingat manakala mood belajar menghilang
4.   Teman Lama
Ketika masih duduk di bangku sekolah dulu pastinya kamu mempunyai teman dekat bukan? Ada baiknya kamu tetap menjaga tali silaturahmi dengan mereka. Sebab, tidak semua hal yang terjadi di kampus bisa kamu ceritakan dengan teman kuliahmu. Maka dari itulah dibutuhkan peran dari mereka untuk curhat atau kangen-kangenan
5.   Teman Dengan Kesukaan Yang Beda
Jika kamu nyaman berteman dengan orang yang banyak memiliki kesamaan dengan kamu, mulai sekarang cobalah berteman dengan orang yang 180 derajat berbeda denganmu. Lihat bagaimana serunya dan belajar betapa beragamnya karakter manusia melalui hal yang dia suka
6.   Teman Yang Paham Cara Berpakaian
Ini penting banget buat cewek maupun cowok. Yang cewek kalian bisa belajar dengan temanmu ini bagaimana caranya berpakaian yang baik. Selain itu, kalian juga bisa belajar menghemat uang untuk membeli pakaian yang bagus dan awet. Untuk cowok, kalian juga bisa belajar bagaimana cara memikat gebetanmu dengan berpakaian yang menarik dan baik
7.   Teman Yang Jujur
Memiliki teman yang jujur dan apa adanya sangat penting. Memang sih, kadang kata-katanya begitu polos dan menyakitkan hati. Namun siapa yang bisa mengoreksi dan mengkritisimu selain orang jujur? Kejujuran memang pahit, tapi itu akan mengevaluasi dirimu lebih sering dan mencoba untuk memperbaiki diri

sumber : link


Layanan Informasi dalam Berbagai Bidang


1. Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau vidio, kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Berbagai nara sumber, baik dari sekolah sendiri, atau dari sekolah lain, dari lembaga-lembaga pemerintah, maupun dari berbagai kalangan di masyarakat dapat diundang guna memberikan informasi kepada peserta didik. Namun perlu diingat bahwa semua kegiatan hendaknya direncenakan direncanakan secara matang.
Layanan informasi dapat dilaksanakan secara individual, klasikal dan ataupun diselenggarakan secara umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan leaflet.
  
2. Bidang Pengembangan Pribadi
Suatu kegiatan pemberian informasi tentang tugas-tugas perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan dan perkembangan pribadi individu ( peserta didik). Perkembangan pribadi berupa sikap belajar disekolah. Seperti kepatuhan terhadap tata tertib disekolah mulai dari seragam, masuk kelas, kebersihan kelas, dll.
Meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
  1. Tugas-tugas perkembangan tentang kemampuan dan perkembangan pribadi
  2. Perlunya pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
  3. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, bakat, minat serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya
  4. Perlunya hidup sehat dan upaya pelaksanaan
  5. Usaha yang5 dapat dilakukan melalui Bimbingan dan Konseling dalam membantu peserta didik dalam menghadapi masa peralihan dari masa remaja awal kemasa remaja yang penuh tantangan.
Bidang Pengembangan Sosial
Suatu layanan yang diberikan kepada individu dengan tujuan pemantapan kemampuan, bertingkah laku dan berhubungan sosial.
Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi:
  1. Tugas perkembangan masa remaja tentang pengembangan hubungan sosial
  2. Cara bertingkah laku, sopan santun
  3. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya
  4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam berkeluarga
  5. Hak dan kewajiban warga negara
  6. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas.
3. Bidang Pengembangan Kegiatan belajar
Suatu layanan info yang diberikan untuk pemantapan sikap, dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
Pengembangan kegiatan belajar meliputi:
  1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri,keterampilan,ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian.
  2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,aktif dan terprogram,baik belajar mandiri maupun kelompok.
  3. Cara belajar diperpustakaan,meringkas buku,membuat catatan dan mengulang pelajaran
  4. Kemungkinan timbulnya berbagai masalah belajar dan upaya pengetasannya
  5. Pengajaran perbaikan dan pengayaan
Pokok-pokok Bidang Bimbingan Belajar, yaitu:
  1. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif,baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,mengembangkan keterampilan belajar ,mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar
  2.  Pemantapan displin belajar dan berlatih,baik secara mandiri maupun berkelompok
  3. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah menengah umum sesuai dengan perkembangan ilmu,teknologi dan kesenian.
  4. Pemantapan pemhaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya yang ada di sekolah,lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi
  5. Orientasi belajar di perguruan tinggi.
4. Bidang Pengembangan Persiapan Karir
Suatu layanan pemantapan  informasi karir pada  peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam merencakan, dan memilih karir yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki individu.
Layanan informasi marupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di sekolah yang amat penting guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya., Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Untuk itulah, mereka seyogyanya dapat dibimbing guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak cukup hanya sekedar memahami diri. Namun juga harus disertai dengan pemahaman akan kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi sosio-kultural, pasar kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang bertautan dengan dunia kerja. Sehingga pada gilirannya siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang akan ditempuhnya kelak.

Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pemberian layanan informasi, yaitu:
  1. Materi layanan informasi
  2. Teknik layanan informasi
1. Materi layanan informasi
Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna (meaningful). Pemilihan dan penetuan jenis materi informasi yang tidak didasarkan kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa akan menjadi kurang partisipatif dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan. Materi informasi yang lengkap dan akurat akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan kariernya.
Beberapa jenis materi informasi tentang karier yang mungkin dibutuhkan siswa, diantaranya:
  • Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karier.
  • Perkembangan dan prospek karier di masyarakat.
  • Kursus-kursus dalam rangka pengembangan karier.
  • Langkah-langkah dalam memasuki pekerjaan, jenis pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan.
  • Syarat-syarat pekerjaan yang dapat dimasuki setelah tamat SMA.
  • Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
2. Teknik Layanan Informasi
Disamping konselor dituntut untuk banyak memahami berbagai informasi yang akan dibutuhkansiswa, juga seyogyanya dapat menguasai berbagai teknik penyampaiannya secara variatif dan menyenangkan. Tanpa didukung kekayaan informasi dan keterampilan penyampaian, layanan informasi dikhawatirkan menjadi tidak memiliki daya tarik di hadapan siswa.
Penyampaian informasi bisa dilakukan oleh konselor itu sendiri melalui teknik ekspositorik. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara meminta bantuan dari pihak lain sebagai nara sumber, misalkan dengan mengundang “tokoh karier”. Upaya pemanfatan nara sumber memiliki keunggulan tersendiri, yakni informasi yang diberikan cenderung bersifat nyata, berdasarkan hasil pengalamannya.

sumber  : link

Minggu, 06 Oktober 2013

Makna yang terkandung antara Rindu dan Kangen

Rindu dan kangen, dua kata yang mungkin selalu keluar dari mulut pasangan sejoli dimanapun berada. Tanpa mengenal batas usia, tanpa mengenal background masing-masing, tanpa mengenal dia dari mana, anaknya siapa, cantik, tampan, hitam, putih, kaya, miskin dll semua orang ketika telah merasakan getaran cinta didalam hatinya akan mengeluarkan dua kata tersebut.  Entah karena sedang iseng smsan sama doi tiba-tiba muncullah ide untuk mengetik salah satu dari kata tersebut, ataukah yang sedang ingin merangkai sebuah puisi nan indah buat sang pujangga hati, salah satu atau kedua kata tersebut ada didalam puisinya.

sekarang kita bahas apa perbedaan dua kata tersebut antara 'rindu dan kangen'. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kawan-kawan.  'kangen'  itu adalah 'rasa yang ingin sekali tuk bertemu atau berjumpa'. terus bagaimana dengan rindu??. 'rindu' mempunyai dua makna kawan-kawan   
  • pertama, sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu
  • kedua, memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu.

untuk kata rindu ada banyak arti juga  :

Rindu adalah perasaan yang tiba-tiba muncul saat kita menginginkan sesuatu yang pernah ada, mendambakan suasana yang pernah terjadi di masa lalu kita, atau yang baru saja pergi dan menghilang.
Rindu adalah mengharapkan kembali seseorang yang pernah ada di hidup kita, menanti kedatangannya dan ingin segera bertemu melepaskan rasa gundah.
Rindu adalah perasaan mengharap kembali apa-apa yang biasa terjadi di hidup kita, Yaitu hal-hal yang menyenangkan, suasana yang menggembirakan, tempat yang indah, keadaan yang nyaman, seseorang yang menarik hati atau apapun yang menakjubkan di waktu yang lalu.
Rindu adalah rasa hati yang gundah gulana, sesakkan dada, mengganggu pikiran, uring-uringan dan mungkin bisa juga dikatakan dengan istilah GALAU, kata yang kemaren sempat popular di telinga kita. Intinya tak sabar lagi ingin bertemu dengan sesuatu yang semakin kita nantikan semakin kita harapkan.
Terkadang Rindu itu memang pedih, tapi Ia adalah kepedihan yang berujung manis, Karena ada kebahagiaan berlebih saat terpenuhi dengan yang kita inginkan.
Rindu itu mengharukan tapi juga menggairahkan, keheningan yang menggelisahkan. Rasa hati yang hampa, lara, pilu dan sebagainya yang sangat mengganggu perasaan hati. Ia juga bisa meracuni pikiran dan membuat konsentrasi hilang dari otak kita. Rasa Rindu yang berlebih juga bisa membuat kita termenung, bersedih, dan mungkin bisa membuat kita menangis. Karena keinginan kita begitu membara dan tak bisa dikendalikan lagi.
Rindu juga bisa membuat kita bertingkah lucu tanpa kita sadari. Kita jadi tersenyum sendiri, melamun sendiri, atau mungkin tertawa sendiri dalam keheningan. Hal itu wajar karena rindu bisa membuat kita larut seperti ngobrol dengan perasaan kita sendiri. Namun hati-hati jangan sampai gila karena rindu. Hehehee…
Objek dari rasa rindu memang banyak macamnya, bisa rindu pada kenangan, rindu pada masa lalu, rindu pada teman lama, rindu pada sahabat, rindu orang tua, rindu keluarga dan yang paling umum dari rasa rindu itu adalah rasa rindu pada kekasih hati. Atau dikenal dengan istilah kangen.
Dahulu pernah kumendengar lagu dangdut yang kira2 liriknya seperti ini :
“Mau makan teringat padamu
Mau tidur teringat padamu
Mau apapun teringat padamu kekasihku…”
 Puisi Rindu untuk Mu ...
rindu ku ingin miliki mu 
rindu ku ingin selalu bersamamu 
rindu ku tak ingin lepas kan mu
rindu untuk mu selalu tanpa batas waktu 
di sisi mu pun rindu ku bersenandung 
rindu ku miss you pada Mu
sumber : link      link


Sabtu, 05 Oktober 2013

Asas Bimbingan dan Konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling itu sendiri.
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini  tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau bahkan terhenti sama sekali.

Asas- asas  bimbingan dan konseling tersebut adalah

  1. Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
  2. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
  3. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)  yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru  pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan  dan kekarelaan.
  4. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.
  5. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
  6. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling  yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.
  7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
  8. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi  dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
  9. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,  dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
  10. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.  Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan   dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
  11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan  kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor),  dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.
  12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya  kepada peserta didik (klien) untuk maju.
sumber : link

Pengertian Bimbingan dan Konseling

1. Definisi Bimbingan

Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

2. Definisi Konseling

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

sumber : link


 
animasi blog