Jumat, 04 Oktober 2013

Mana kepribadian mu .. Extrovert atau Introvert ?

Ciri-ciri kepribadian ekstrovert dan introvert secara umum adalah ambivalen (bertentangan). Pada tahun 1962 Isabel Myers meringkas buku tipe psikologi Jung dan bersama ibunya Katharyn Briggs membuat alat tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang bertujuan untuk membuat sebuah psikotes, yang dapat menggolongkan manusia sesuai dengan teori Jung, sekaligus merumuskan teori Jung untuk penggunaan praktis (dalam Ambarita, 2004). 

Seseorang dengan kepribadian ekstrovert dan introvert ternyata berbeda jauh tentang bagaimana otak mereka memproses pengalaman berharga. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa kepribadian ekstrovert lebih cenderung terburu-buru menyampaikan reaksi kimia otak terhadap lingkungan yang sedang dihadapinya pada saat kapanpun.

Ciri Kepribadaian Ekstrovert
  1. Senang berbicara
  2. Mudah menjalin hubungan dengan orang lain
  3. Mudah mengekspresikan perasaan
  4. Senang menceritakan pengalaman kepada orang lain
  5. Senang melakukan pembicaraan dengan orang lain
  6. Aktif dan enerjik
  7. Lebih banyak berbicara daripada mendengar
  8. Mudah untuk mengekspresikan pendapat tentang suatu hal
  9. Senang memberi pendapat secara aktif dari pada hanya memikirkan saja
Ciri Kepribadian Introvert
  1. Senang berdiam diri
  2. Lebih senang berpikir
  3. Suka menarik diri
  4. Berhenti sejenak jika sedang merasa ragu-ragu
  5. Suka mengekpresikan dengan cara lain jika ingin mendeskripsikan sesuatu
  6. Sering menahan rasa senang, sedih di dalam hati
  7. Menyatakan diri secara perlahan-lahan
  8. Lebih memilih menahan ide didalam pikiran sendiri
  9. Sering menahan emosi

 Para peneliti menemukan kepribadian terbuka lebih memilih kepuasaan sesegera mungkin dan lebih fokus pada wajah. Sebaliknya bagi orang-orang introvert cenderung kewalahan oleh stimulasi yang terlalu banyak dan lebih memperhatikan detail. Ini terlihat dalam aktivitas otak yang meningkat ketika memproses informasi visual.

 Yu Fu dan Richard Depue, neurobiolog di Cornell University, New York mengadakan tes kepribadian terhadap 70 mahasiswa. Mereka memberikan Ritalin kepada beberapa partisipan. Ritalin adalah stimulan yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif. Dalam penelitian ini, Ritalin digunakan untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin yang biasanya memainkan peran motivasi dan penghargaan.

Pada saat yang sama, para peserta menonton video di lingkungan laboratorium. Setelah itu, tim peneliti menguji seberapa kuat partisipan menghubungkan video dan lingkungan sekitar dengan kinerja dopamin dari obat Ritalin itu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek Ritalin yang bekerja pada sistem dopamin tidak diterjemahkan sebagai reward atau motivasi untuk orang yang berkepribadian introvert. Ini menunjukkan seseorang dengan kepribadian tersebut memiliki perbedaan mendasar pada seberapa kuat mereka memproses reward dari lingkungan mereka.

 
animasi blog